PENTING, KESELAMATAN AKTIVITAS PERAIRAN

Picture
Sebanyak sekitar seratus nelayan dan pengusaha kapal yang berada di kawasan sabuk hijau Waduk Gajah Mungkur mendapat penyuluhan sertifikasi dan kelaikan sarana angkutan sungai dan danau. Mereka mendapat gambaran tentang pentingnya keselamatan di air. Sebab selama ini berbagai aktivitas perairan seperti angkutan wisata dan nelayan, serta angkutan penyeberangan dinilai kurang memperhatikan keselamatan, baik itu keselamatan individu maupun sarananya.


Acara yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI ini berlangsung Rabu (27/4) di Ruang Jetsky Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur. Dirjen Perhubungan Darat Drs. Suroyo Alimoeso mengungkapkan perlunya meningkatkan keselamatan transportasi secara terus–menerus. Apalagi, keselamatan transportasi menjadi isu yang luar biasa akhir-akhir ini. “Idealnya, setiap kapal harus ada pelampungnya. Dilengkapi juga dengan perlengkapan yang lain. Yang tak kalah penting, kondisi kapal harus benar-benar diperhatikan. Banyak sekali nelayan yang ketika menemukan kapalnya bocor, jarang untuk dicek terlebih dahulu. Hal-hal seperti inilah yang diabaikan dan dianggap sesuatu yang biasa saja,” ungkapnya.


Selama ini kecelakaan transportasi air, baik itu di sungai, danau, maupun laut sering dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Hal ini menunjukkan jika kesadaran nelayan dan pemilik kapal dinilai masih rendah. Untuk itu, Kamenterian Perhubungan RI secara terus menerus berupaya menurunkan angka kecelakaan hingga mencapai angka 30 persen lewat sosialisasi dan penyuluhan.


Suroyo Alimoeso juga menekankan pentingnya peralatan keselamatan yang harus ada di masing-masing kapal. Seperti pelampung, ringbuoy, serta dayung. Selain itu, tingkat kelayakan kapal juga harus mendapat sertifikasi serta melalui tahap mengujian sebelum berlayar. “Yang tak kalah penting, sebenarnya nelayan atau operator kapal itu harus memiliki STK atau Surat Tanda Kecakapan Kapal. Fungsinya kurang lebih seperti SIM, jadi untuk ijin mengemudikan kapal.”


Sementara itu, Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa aktivitas perairan masyarakat Wonogiri di Waduk Gajah Mungkur begitu tinggi. Setidaknya tercatat ada sekitar 650 kapal yang terdiri dari 613 kapal nelayan dan 37 kapal pengusaha pariwisata dan penyeberangan yang melintasi waduk.


“Namun, kegiatan perairan tersebut belum ditangani secara optimal. Selain itu, juga kurang memperhatikan faktor keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan kelaikan karena terkendala aturan. Padahal sudah saatnya masyarakat Wonogiri menikmati dan memanfaatkan perairan dari waduk yang indah ini,”


Karena itulah, Bupati menerbitkan regulasi baru dengan Perbup Nomor 13 tahun 2011 tentang Perijinan Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau untuk ketertiban, kenyamanan, keamanan dan keselamatan operasional angkutan perairan. Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI juga membagikan 100 life jacket secara cuma-cuma kepada nelayan sebagai simbol untuk menjaga keselamatan. (HUMAS-ESTI SUCI)


Picture